Telkom sebagai salah satu penyelenggara telekomunikasi terkemuka di Indonesia bahkan di Asia Tenggara, selalu menggunakan teknologi telekomunikasi yang tercanggih dan terdepan serta sangat berperan penting untuk masyarakat dalam menerima, mengirim, dan mencari informasi. Perkembangan dunia telekomunikasi dan informasi saat ini berkaitan erat dengan perkembangan kebutuhan akses internet. Arah perkembangan jasa internet selanjutnya adalah layanan terintegrasi (data, suara, dan video) yang sering disebut layanan triple play. Pada awal perkembangannya layanan triple play hanya mampu diterapkan dengan menggunakan teknologi FTTH (Fiber to The Home).layanan triple play juga dapat diterapkan dengan menggunakan kabel tembaga konvensional. Gangguan layanan broadband sangat dipengaruhi oleh kualitas perangkat dan kualitas jaringan, beberapa parameter standar kualitas untuk menjamin kelangsungan pengiriman informasi diterapkan, Agar customer dapat menggunakan jaringan dengan aman dan nyaman beberapa parameter standar yang berlaku di semua perangkat dan semua penyelenggara untuk layanan adalah SNR Margin dan Line attenuation SNR ialah Perbandingan antara kekuatan sinyal dengan kekuatan derau (noise Level) saat download dan upload,sedangkan Line Attenuation yaitu besarnya factor redaman kabel.dimana apabila nilai SNR Margin,makin tinggi makin bagus koneksinya,sedangkan apabila nilai Line Attenuation,makin rendah makin bagus koneksinya.standar parameter yang ditetapkan yaitu apabila nilai SNR Margin 29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali),sedangkan pada Nilai Line Attenuation 00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding(bagus sekali). Tapi apabila niai parameter SNR Margin dan Line Attenuation yaitu jika nilai SNR 00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) ,Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (terputus-putus),sedangkan pada nilai Line Attenuation 60,0 dB ~ ke atas = Bad (amburadul) ,Pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect).