Pengenalan aplikasi mission critical real time (seperti suara over IP atau VoIP) ke dalam jaringan data telah mendorong banyak desainer jaringan untuk menyempurnakan routing protokol (OSPF) dalam mencapai konvergensi lebih cepat. Sedangkan untuk jaringan yang dihasilkan, sementara dapat dengan cepat mendeteksi kegagalan dan mengubah rute di sekitarnya, hal ini biasanya menjadi sangat rentan terhadap kegagalan berulang (misalnya, interface flapping), yang dapat menyebabkan ketidakstabilan berulang di sebagian besar jaringan. Interface flapping juga bisa menyebabkan kerugiandata yang signifikan,seperti data stream secara konstan dialihkan ke seluruh jaringan setelah pembentukan adjacency protokol routing dan kerugian berikutnya. Untuk mengatasi masalah ini, Cisco telah memperkenalkan IP Event peredam,suatu tingkatan mekanisme interface yang mirip dengan peredam rute BGP, dalam rilis Cisco IOS 12.3. IP Event Dampening merupakan fitur IOS dengan menggunakan mekanisme peluruhan eksponensial yang dikonfigurasi untuk mengurangi dampak dari interface yang mengepak (flapping) secara berlebihan untuk kegiatan protokol routing dan tabel routing dalam jaringan. Fitur ini memungkinkan operator jaringan untuk mengkonfigurasi router secara otomatis, mengidentifikasi dan selektif dalam mengurangi interface lokal yang mengepak (flapping) sehingga pengaruh osilasi pada system routing berkurang. Aplikasi IP Event Dampening ini untuk layanan multimedia diterapkan pada teknologi OSPF dengan menggunakan metode hold timer. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah mengurangi dampak penggunaan resource prosessor, memori, dan bandwidth yang berlebih (? 40%) pada sistem CPU OSPF saat terjadinya interface flapping. Selain itu, fitur IP Event Dampening digunakan untuk memberikan hasil maksimal dalam peningkatan stabilitas jaringan serta dapat mempercepat dalam mencapai convergence berdasarkan jenis layanan yang dikonfigurasi (PTP, PTM, dan MTM).