Sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, kualitas sistem komunikasi bergerak selalu dituntut agar dapat semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat. Kualitas sistem dalam komunikasi bergerak bukan hanya dari sisi kapasitasnya saja tetapi dari sisi sinyal propagasi yang digunakan. Khusus untuk kota Jakarta sebagai daerah dense urban dengan tingkat trafik yang tinggi maka dituntut kualitas sinyal yang baik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut maka harus dilakukan pemilihan model propagasi yang tepat. Salah satu model propagasi yang memiliki faktor koreksi untuk tiap tingkatan layanannya antara lain model
propagasi Okumura-Hata. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai “Optimalisasi Link Budget (out door) CDMA 2000-1x Kasus Kondisi BTS Slipi 1 pada Telkom Flexi”. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menganalisa link budget antara Base Tranceiver Station (BTS)
dengan Mobile Subscriber (MS) dan membandingkan hasil perhitungan dengan data hasil pengukuran.Metodologi penelitian yang dilakukan antara lain dengan analisa data lapangan yang merupakan data-data yang diambil di Telkom Flexi, serta studi literature yang
merupakan pencarian data berdasarkan studi pustaka yang berkaitan dengan materi analisa.Hasil akhir dari analisa berupa simulasi perhitungan link budget untuk arah forward dan reverse. Pada simulasi dapat diketahui besarnya loss propagasi yang terjadi,
cell radius serta level penerimaan sinyal di mobile station (MS) dan Base Tranceiver Station (BTS). Disamping itu dalam tugas akhir ini juga dapat diketahui cara pengoptimalisasian link budget berdasarkan data di lapangan. Simulasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemprograman visual basic.