Perhatian publik telah bergeser ke arah perkembangan teknologi serat optik untuk menyediakan layanan fixed broadband berdasarkan konsep triple play (layanan suara, akses internet, dan IPTV). Peningkatan permintaan itu tidak konsisten dengan infrastruktur jaringan yang disediakan oleh penyedia layanan. Penyedia hanya dapat memberikan layanan terbaik jika peralatan ONT mereka adalah jenis tertentu, diproduksi oleh perusahaan tertentu, dan mudah digunakan leleh pelanggan mereka. Studi ini bertujuan untuk memecahkan masalah ini dengan menganalisis parameter LPB dan RTB redaman yang didapatkan dari desain jaringan fiber-to-the-home (FTTH) menerapkan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON). Nilai parameter tersebut kemudian dibandingkan dengan standar perusahaan Telkom yang akan membangun jaringan FTTH dilokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah Mangga Besar III mempunyai Pr sensitivitas rata-rata Uplink (Downlink), yaitu untuk Uplink -17,295 dBm dan untuk Downlink -20,162 dBm kemudian Mergin daya yang dihasilkan yaitu: untuk Uplink 10,705 dBm dan 7,838 dBm untuk Downlink. Maka dari pada perencanaan ini pengembangan jaringan rise time total yaitu untuk Uplink sebesar 0,250098 ns dan Downlink 0,251484 ns