Pulau Nusa Penida termasuk ke dalam sistem distribusi 20 kV dan merupakan sistem
isolated yang pasokan kelistrikannya hingga tahun 2018 bersumber dari Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) Kutampi dan pada tahun 2021-2022 sedang dalam masa konstruksi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Selaras dengan visi misi pemerintah pulau bali yaitu
mewujudkan bali mandiri energi dengan energi bersih dan melihat peluang energi angin Pulau
Nusa Penida maka dapat dilakukan studi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB).
Pembangkit listrik di Pulau Nusa Penida menerapkan konsep diletakkan secara tersebar
atau disebut Distributed Generation (DG). Dalam hal mengoptimalkan lokasi pembangkit
listrik dapat dilakukan dengan menerapkan suatu metode, dalam penelitian ini digunakan
metode novel optimization yang disimulasikan pada digsilent dan membandingkan hasil
simulasinya dengan metode particle swarm optimization yang disimulasikan pada matlab.
Setelah simulasi dilakukan penelitian ini mendapat hasil lokasi optimal untuk peletakan
pembangkit yaitu PLTB dikoneksikan secara switching antara bus GH Jungut Batu dan Hotel
Mahagiri, PLTD disebar dengan memasukkan beberapa kapasitas ke bus Hotel Mahagiri, dan
PLTS tetap berlokasi di Suana. Dengan kombinasi tersebut grid 3 Nusa dinyatakan layak secara
technical karena menurunkan grid losses hingga 73 %, memperbaiki tegangan busbar hingga
72 %, dan memperbaiki nilai saluran 100 %.
Kata Kunci: Pembangkit Tersebar, Novel Optimization, Particle Swarm Optimization, Grid
3 Nusa.