Di era saat ini, teknologi memiliki peran penting hampir diseluruh aspek kehidupan manusia, salah satunya dalam sistem perusahaan. Peran yang diberikan dapat berupa dampak yang positif. Dengan adanya dampak positif yang diberikan, setiap perusahaan dituntut untuk mengadopsi teknologi yang mumpuni guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis perusahaan. Salah satunya adalah PT. Kereta Api Indonesia (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang transportasi jenis kereta api. PT. Kereta Api Indonesia telah mengadopsi sistem Enterprise Resource Planning (ERP). ERP merupakan kerangka kerja yang bertujuan untuk manajemen dan pengelolaan sumber daya perusahaan. ERP yang diadopsi oleh PT. KAI berupa perangkat lunak System Application and Product (SAP). SAP adalah perangkat lunak asal Jerman yang berfungsi untuk melakukan integrasi antar proses dan pengolahan sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan. PT. KAI melakukan adopsi SAP dalam berbagai proses bisnis yang dijalankannya sejak 2012. Salah satu modul yang diaplikasikan adalah Payroll atau penggajian. Walaupun implementasi sudah diimplementasikan sejak 2012, masih terdapat kendala yang dialami khususnya dalam proses penggajian. Dengan hal ini, penulis akan melakukan penelitian berupa analisis kesukesan implementasi SAP yang telah dilakukan menggunakan Technology Acceptance Model 3 yang memiliki 15 variabel pengukuran didalamnya. Penelitian akan diawali dengan wawancara dan pengambilan data berupa kuesioner kepada pegawai PT. KAI yang bertanggung jawab dalam proses bisnis penggajian. Data yang telah diperoleh akan diolah dengan perhitungan SEM-PLS (Structural Equational Modeling – Partial Least Squares) menggunakan aplikasi pengolahan data SmartPLS 3.0. Hasil penelitian berupa 17 hipotesis yang akan dianalisis, lalu akan disimpulkan dalam bentuk kesimpulan dan saran yang akan diberikan kepada PT. Kereta Api Indonesia sebagai bentuk rekomendasi perbaikan dan pengembangan kedepannya.