RSUD Al-Ihsan pada awalnya didirikan oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Al Ihsan pada 15 Januari 1993. Namun, tahun 2004 resmi diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor: 372 K/Pid/2003 serta Berita Acara pengembalian barang bukti dari Kejaksaan Negeri Bandung Kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan telah menjadi rumah sakit rujukan di Kabupaten Bandung dengan kelas B+ Pendidikan tentunya diperlukan berbagai penunjang teknologi sistem informasi rumah sakit agar dapat mencapai tujuannya.
RSUD Al-Ihsan telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan beberapa aplikasi tambahannya yang dapat menunjang proses bisnis dalam rumah sakit. Terdapat permasalahan yang dapat mengganggu proses bisnis dirumah sakit yaitu aplikasi dokter yang belum terintegrasi dengan gudang obat sehingga kadang tidak sinkron antara resep obat yang diberikan oleh dokter dengan stok obat yang ada di gudang, permasalahan lainnya yaitu terdapat di gudang obat yang belum di digitalisasi sehingga pengontrolan masih dilakukan secara manual dan juga permasalahan dalam proses menunggu ketersediaan resep dokter.
Berdasarkan kondisi permasalahan tersebut dibutuhkan adanya sistem perancangan Enterprise architecture untuk melakukan memperbaiki sistem yang belum terintegrasi, penambahan aplikasi baru untuk gudang dapur agar dapat terintegrasi, dan implementasi dashboard status obat. Dalam menjalankan solusi ini akan menggunakan metode framework TOGAF ADM. Selanjutnya, akan tercipta sebuah blueprtint dan IT Roadmap yang dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam pembangunan sistem yang disarankan.
Kata Kunci: simrs, perancangan Enterprise architecture, integrasi, togaf adm, blueprint, gudang obat, farmasi