Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang mengalami penurunan laba yang berdampak kerugian dan berujung kebangkrutan. Tingginya penggunaan biaya perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan usaha membuat perusahaan membutuhkan tambahan dana yang didapatkan oleh perusahaan dari pihak eksternal. Apabila perusahaan tidak mampu melunasi dana yang diberikan oleh pihak eksternal (hutang), maka perusahaan memiliki hutang yang tinggi dan akan berakibat pada kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji pengaruh Profitabilitas, Capital Intensity, Arus Kas Operasi terhadap Financial Distress pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdafatr di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling dan diperoleh 27 perusahaan sub sektor makanan dan minuman dengan periode pengamatan selama empat tahun sehingga di dapat 108 unit sampel dalam penelitian ini. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistic dengan IBM SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas, capital intensity, dan arus kas operasi secara simultan berpengaruh terhadap financial distress. Profitabilitas dan capital intensity secara parsial tidak berpengaruh terhadap financial distress sedangkan arus kas operasi secara parsial berpengaruh negative terhadap financial distress.
Kata Kunci: Arus Kas Operasi, Capital Intensity, Financial Distress, Profitabilitas.