Pada era modern saat ini, Internet of Things berkembang sangat pesat dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang peternakan. Salah satunya adalah penggunaan internet of thing pada proses penetasan telur. Proses penetasan telur sangat berkaitan dengan suhu, oleh karena itu suhu harus di kontrol untuk mendapatkan hasil penetasan telur yang optimal. Untuk pengontrolan suhu tersebut maka di buatlah sebuah alat penetas telur berbasis Internet of Things dengan menggunakan mikrokontroler ESP8266. Sistem penetas telur ini di kontrol menggunakan metode Mamdani fuzzy dan dilengkapi dengan display LCD 16x2, sensor suhu DHT22, cooling fan, relay, dan motor DC.
Pada sistem penetasan telur ini, input yang diolah oleh mikrokontroler adalah suhu yang diperoleh dari sensor DHT22. Sementara itu, output dari mikrokontroler adalah kecepatan kipas. Kipas digunakan untuk meratakan suhu di dalam ruang inkubator. Semua aktivitas yang penting dalam inkubator di informasikan kepada User secara wireless menggunakan aplikasi Telegram.
Hasil penelitian menunjukan sistem penetasan telur ini telah bekerja dengan baik, hal tersebut ditunjukan oleh tingkat keberhasilan dalam menetaskan telur. Data menunjukan tingkat keberhasilan yang diperoleh adalah sebesar 85%. Sistem ini dapat menetaskan telur dengan baik karena mikrokontroler dan metode Mamdani fuzzy yang bekerja di dalamnya dapat mengontrol suhu pada kisaran 37,8 ºC sampai 38,3 ºC. Suhu yang stabil tersebut di dapat dengan cara mengontrol kecepatan kipas dan suhu yang di hasilkan oleh lampu. Hasil uji QoS untuk pengiriman data dari alat ke Telegram menunjukan data-data sebagai berikut : delay rata-rata sebesar 0,207 ms dan throughput sebesar 431,55 bps.
Kata Kunci: Mamdani Fuzzy, ESP8266, Sensor DHT22 , Internet Of Things, Inkubator Telur.