Mudahnya pertukaran informasi membuat data atau informasi tidak dapat dijamin kerahasiaan dan kepemilikannya sehingga informasi dengan mudah untuk dimanipulasi, diduplikasi atau diakses pihak yang tidak berwenang. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan digital watermarking yang berfungsi untuk menyematkan informasi sebagai identifikasi kepemilikan secara tersembunyi ke dalam sebuah host atau sinyal pembawa. Penelitian ini mengusulkan teknik watermarking menggunakan transformasi hybrid yang menggunakan Discrite Wavelet Transform (DWT), Discrite Cosine Transfrom (DCT), Hessenberg Decomposition (HD) dan Singular Value Decomposition (SVD). Teknik watermarking pada penelitian ini akan dioptimasi menggunakan algoritma genetika untuk mendapatkan nilai optimal pada skema percobaan. Penggunaan transformasi hybrid ditujukan untuk menghasilkan teknik watermarking yang robust terhadap berbagai serangan, khusunya pada serangan geometri. Teknik Watermarking yang diusulkan terdiri dari dua tahap yaitu tahap penyisipan dan tahap ekstraksi. Penelitian ini menunjukkan hasil yang baik dalam segi imperceptibility dan robustness pada percobaan tanpa serangan dan dengan serangan. Teknik watermarking pada penelitian ini juga bersifat robust pada percobaan dengan serangan filter, noise, JPEG compression, image processing attack dan hybrid attack.