Kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah yang berkembang di Indonesia. Dengan perkembangan teknologi perangkat keras seperti komputer, penggunaan SIG tampaknya menjadi jalan pintas yang efektif untuk menganalisis peristiwa. Kubernetes adalah platform open-source untuk mengelola beban kerja aplikasi dalam container, menawarkan konfigurasi dan otomatisasi deklaratif.
Skripsi ini merancang alat Sistem Google Maps API untuk kebakaran hutan dan lahan menggunakan real-time database pada infrastruktur microservices dengan keluaran titik lokasi kebakaran dan keluaran pembacaan sensor yang digunakan. Secara umum proses yang terjadi pada perancangan lokasi titik kebakaran hutan akan dideteksi oleh sensor. Kemudian firebase akan menyimpan data kebakaran hutan yang secara bersamaan data akan diperbarui pada website. Client dapat melihat titik kebakaran hutan melalui browser yang ada di desktop mereka masing masing.
Berdasarkan hasil uji performansi yang telah dilakukan dapat disimpulkan Penggunaan microcluster kubernetes dapat memberikan keuntungan jika dibandingkan dengan yang dibangun secara monolitik, karena selama ini sering terjadi pemantauan situs web seperti ini rawan down jika hanya mengandalkan server monolitik yang umumnya dipakai sampai sekarang. Berbeda dengan kubernetes yang menggunakan teknologi microservice yang memiliki beberapa keunggulan pada fiturnya. Lalu untuk setiap pengujian yang dilakukan, tidak terjadi perubahan memory usage secara signifikan. Pada analisis hasil data perbandingan dengan 7 pengujian yang telah dilakukan terdapat 6 pengujian yang mengartikan bahwa service yang dibangun dengan microcluster kubernetes lebih unggul dibandingkan dengan monolitik yaitu pada hits per second 2354 ms , latency 3599 ms, response code 720 success code, cpu utilization 13.84%, error rate 0,00% , dan throughput 112/sec.
Kata Kunci : SIG, Pendeteksi Kebakaran, Kubernetes, Microservices.