Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan laba semaksimal
mungkin, tinggi atau rendahnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan
mencerminkan kinerja operasional dan keberlangsungan hidup perusahaan.
Namun, tidak semua perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi,
adakalanya perusahaan memperoleh laba yang rendah bahkan negatif, jika tidak
diatasi dengan benar dapat menyebabkan kesulitan keuangan atau financial
distress bahkan kebangkrutan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas, sales
growth, arus kas operasi, arus kas investasi arus kas pendanaan, nilai tukar dan
gender CEO terhadap financial distress perusahaan sektor konsumen non primer
periode 2014-2021. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
menggunakan data time series. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik
purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis survival dengan
model regresi yang digunakan yaitu model regresi Cox Proportional Hazard.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa rasio aktivitas, sales growth,
arus kas operasi, arus kas investasi arus kas pendanaan, nilai tukar dan gender
CEO berpengaruh signifikan secara simultan terhadap financial distress. Secara
parsial, rasio aktivitas berpengaruh positif terhadap financial distress. Sales
growth memiliki pengaruh negatif terhadap financial distress, sedangkan arus kas
operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, nilai tukar, dan gender CEO tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress.
Kata Kunci : Analisis survival, arus kas investasi, arus kas operasi, arus kas
pendanaan, cox proportional hazard, financial distress, gender CEO, nilai tukar,
rasio aktivitas, sales growth