Pengungkapan manajemen risiko merupakan pengungkapan atas pengelolaan risiko-risiko yang dilakukan oleh perusahaan atau bagaimana perusahaan mengelola risiko yang akan dihadapi di masa mendatang. Selain itu, pengungkapan manajemen risiko juga sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan investasi yang dilakukan oleh investor maupun kreditor. Pertumbuhan sektor transportasi pada 2021 belum mampu pulih ke level seperti sebelum terjadinya pandemi. Pertumbuhan sektor transportasi juga masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 3,69% pada 2021.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh solvabilitas, likuiditas, dewan komisaris independen terhadap pengungkapan manajemen risiko pada perusahaan sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
Penelitian ini menguji 40 sampel dengan menggunakan teknik sampel purposive sampling. Dianalisis menggunakan software Eviews 12. Metode analisis yang digunakan ialah metode analisis regresi data panel. Pengumpulan datamenggunakan data sekunder.
Hasil dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa solvabilitas, likuiditas,dewan komisaris independen, dan keberadaan komite manajemen risiko berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan manajemen risiko. Sedangkan hasil pengujian parsial menunjukkan solvabilitas, dewan komisaris independen, dan keberadaan komite manajemen risiko berpengaruh positif, dan likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan manajemen risiko.
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah menggunakan variabel lainnya yang dapat berpengaruh dan juga menambah sektor- sektor lainnya serta tahun terbaru.
Kata Kunci : transportasi dan logistik, pengungkapan manajemen risiko, solvabilitas, likuiditas, dewan komisaris independen, dan komite manajemen risiko