Income smoothing merupakan salah satu bentuk praktik akuntansi kreatif yang dapat dilakukan oleh manajer perusahaan. Income smoothing menjadi salah satu strategi manajemen dalam mengatur tingkat fluktuasi laba dari satu periode ke periode selanjutnya agar terlihat stabil dan menarik bagi investor, sehingga hal tersebut dapat memengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pihak yang berkepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan income smoothing yaitu corporate governance, winner or loser stocks, debt covenant, dan ukuran perusahaan secara simultan maupun parsial pada perusahaan publik non-keuangan yang masuk dalam Indeks LQ45 periode 2017-2021. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan 115 data observasi dari 23 perusahaan Indeks LQ45 selama tahun 2017-2021. Data dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan analisis regresi logistik dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 26.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa corporate governance, winner or loser stocks, debt covenant, dan ukuran perusahaan secara simultan merupakan determinan indikasi income smoothing. Secara parsial, corporate governance dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap income smoothing. Sedangkan, winner or loser stock dan debt covenant tidak berpengaruh terhadap indikasi praktik income smoothing. Kebaruan dalam penelitian ini yaitu penggunaan 4-level corporate governance sebagai indikator dalam mengukur tingkat penerapan corporate governance dalam perusahaan dan menghasilkan temuan bahwa kondisi corporate governance pada mayoritas perusahaan Indeks LQ45 tergolong ke dalam level 3 atau advanced. Sehingga, diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan indikator tersebut untuk diteliti kembali pada objek lainnya.
Kata kunci: Akuntansi Kreatif, Income Smoothing, Corporate Governance, Winner or Loser Stocks, Debt Covenant, dan Ukuran Perusahaan.