Fenomena Catcalling masih dinormalisasikan oleh sebagian masyarakat karna tidak mengetahui bahwa Catcalling salah satu bentuk pelecehan seksual verbal. Salah satu permasalahan yang ditemukan pada penelitian kali ini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa Catcalling termasuk ke dalam Pelecehan Seksual secara verbal dan diancam oleh Undang-Undang tetapi pelaku Catcalling bisa menerima hukuman moral berupa Cancel Culture. Cancel Culture merupakan budaya dengan efek yang berdampak besar pada pelaku. Tidak semua korban Catcalling berani melawan, kebanyakan korban merasa takut dan bingung harus melaporkan kemana. Sehingga dibutuhkannya media yang tepat untuk mengedukasi remaja mengenai konsekuensi yang diterima oleh pelaku Catcalling adalah Komik Webtoon. Lembaga Partisipasi Perempuan sebagai lembaga yang melindungi dan mengedukasi korban atau calon korban, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman isu Catcalling dengan memanfaatkan platform Instagram sehingga masyarakat memiliki kesempatan untuk menyuarakan keresahan dengan lebih mudah. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah merancang Webtoon untuk membantu Lembaga Partisipasi Perempuan sebagai media edukasi dan dapat menciptakan ruang publik yang aman. Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan mix metode yaitu dengan observasi secara online, membagikan kuesioner, studi pustaka, dan wawancara kepada pihak terkait. Hasil perancangan pada penelitian ini adalah komik Webtoon sebagai media utama dan adapun media pendukungnya adalah poster, feeds Instagram, banner, standee character, merchandise untuk mewujudkan tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai media edukasi untuk meningkatkan pemahaman kepada pelajar hingga remaja mengenai konsekuensi yang diterima apabila melakukan tindakan Catcalling dan mencegah terjadinya tindakan Catcalling sehingga dapat menciptakan ruang publik yang aman.
Kata Kunci: Perancangan komik Webtoon, Pelecehan seksual, Catcalling