Air minum memiliki berbagai kegunaan salah satunya yakni untuk dikonsumsi, parameter standar air layak konsumsi yaitu TDS ?300 ppm dan pH 6,5-8,5. Berdasarkan observasi dan hasil uji yang dilakukan, air di Universitas Telkom memiliki kualitas yang kurang baik dan mengandung kadar besi melebihi ketetapan maksimum, hal ini menjadikannya tidak layak dikonsumsi serta memungkinkan air di sekitar Universitas Telkom turut memiliki kualitas yang kurang baik. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kualitas air di sekitar Universitas Telkom.
Water ionizer merupakan alat dengan prinsip metode elektrolisis guna menghasilkan air alkali yang baik untuk dikonsumsi serta bertujuan untuk meminimalisir kadar besi pada air. Alat ini dapat meningkatkan kualitas air di Universitas Telkom dan sekitarnya melalui proses elektrolisis yang menguraikan elektrolit dengan arus listrik yang dapat mengubah nilai pH, TDS (Total Dissolved Solids) dan EC (Electrical Conductivity). sensor pH 4502C dan sensor TDS SEN0244 diaplikasikan pada sistem guna meninjau perubahan nilai pada air.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemantauan untuk meminimalisasi kadar besi pada air dengan metode elektrolisis berhasil diimplementasi dengan menjadikan nilai TDS dan nilai EC sebagai aproksimasi dalam parameter yang diukur untuk nilai kadar besi pada air. Pada proses elektrolisis dengan durasi 30 menit, perubahan signifikan yang terjadi pada air sekitar Universitas Telkom yaitu penurunan nilai TDS sebesar 37ppm dari 302 menjadi 265, EC sebesar 75 ?S dari 605 menjadi 530, serta peningkatan nilai pH sebesar 1,39 dari 6,13 menjadi 7,52.
Kata Kunci : water ionizer, elektrolisis, kadar besi, modul pH 4502C, modul sensor TDS SEN0244, Electrical Conductivity.