Pembudidayaan tanaman hidroponik di indonesia sudah mulai berkembang, hanya dengan menggunakan air dan tidak memakan tempat yang besar, metode hidroponik sangat digemari, khususnya jenis-jenis sayuran. Masyarakat melihat hal itu bisa menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Bertanam sayuran dengan sistem hidroponik merupakan solusi pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah perkotaan (urban farming).
Sistem hidroponik adalah suatu sistem pemeliharaan tanaman dengan media hamper sebagian besarnya dibantu oleh air untuk bertumbuh dan berkembang. Proses pemberian media air dapat dibantu dengan beberapa komponen elektronika yang menggunakan metode surya. Pada penelitian ini, sumber tegangan utama berasal dari panel surya dan daya yang disimpan pada baterai lithium ion 18650 yang dirangkai secara 3 seri dan 4 paralel, dengan adanya penambahan modul BMS 3S40A with balance sebagai proteksi.
Pembuatan baterai lithium-ion 18650 secara 3 seri dan 4 paralel dengan penambahan modul BMS3S40A menghasilkan kapasitas baterai 8800mAh, Selama pengisian menggunakan modul sel surya 50wp polikristal yang mengeluarkan tegangan maksimum 21,80V, arus maksimum 2,31A dan daya maksimum 50,36W. pengecasan baterai dari kapasitas baterai 6,39% hingga 94,72% dibutuhkan waktu selama 6 jam dengan tegangan maksimum 20,89 V dan minimum tegangan nya 18,72 V selama 6 jam didapatkan charging sebesar 88,33% dengan rata rata perjam nya mendapatkan charging sebesar 14,72% Pada saat discharge baterai dihubungkan ke beban berupa air yang sudah dicampur abmix dengan kapasitas pada anoda 8 L dan 2 Ldan dilakukan elektrolisis selama 3 jam, dari hasil pengujian didapatkan data penurunan tegangan sebesar 0,48 V dan kapasitas sebesar 13,33%