Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit endemik di seluruh wilayah tropis dan sebagian wilayah subtropis. Salah satu faktor yang berhubungan dengan DBD adalah unsur iklim dan kepadatan penduduk. Iklim di Indonesia sendiri bisa dibilang memasuki wilayah tropis, dan dilihat dari padatnya penduduk, Indonesia bisa dibilang negara yang sangat banyak korban dari penyebaran penyakit DBD tersebut. Kasus DBD di Jakarta, dari tahun ke tahun terus meningkat dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi. Di Jakarta Utara sendiri yang bertepatan di Kecamatan Tanjung Priok masih banyak yang terkena kasus DBD dikarenakan adanya kepadatan penduduk, dan iklim yang bisa dibilang tidak menentu. Pada kesempatan kali ini uji penelitian tentang prediksi penyebaran penyakit demam berdarah menggunakan Metode Extreme Learning Machine (ELM). Data yang akan digunakan pada Tugas Akhir kali ini yaitu data penderita yang berasal dari Dinas Kesehatan Jakarta Utara dan data curah hujan yang berasal dari BMKG, data tersebut diambil dari tahun 2015-2020. Bedasarkan penelitian yang dilakukan, mendapatkan hasil keluaran berupa website yang menampilkan grafik hasil kasus prediksi DBD dan curah hujan dengan pendekatan prediksi satu bulan kedepan. Dan dapat disimpulkan curah hujan mempengaruhi dan memiliki kolerasi dengan rata-rata pengujian ELM menghasilkan RMSE (Root Mean Squared Error) korban penderita DBD sebesar 13.26 dan curah hujan 7.57, MAE (Mean Absolute Error) korban penderita DBD sebesar 11.09 dan curah hujan 5.308, MAPE (Mean Absolute Presentage Error) korban penderita DBD 13% dan Curah Hujan 7%.
Kata Kunci: Demam Berdarah, Extreme Learning Machine (ELM ), website, Curah Hujan, Kolerasi