Indonesia adalah negara yang menghadapi double burden yang memiliki arti beban gizi ganda. Artinya yaitu ketika masyarakat dihadapkan dengan keadaan untuk selalu bekerja keras demi mengatasi gizi gekurangan seperti kurus, stunting, dan anemia. Namun disisi lain juga masyarakat dihadapkan juga dengan masalah kelebihan gizi atau obesitas. Pemenuhan gizi yang kurang dari bayi dilahirkan dapat menyebabkan pertumbuhan pada anak menjadi terganggu atau kurang optimal. Salah satu bentuk dari gangguan prtumbuhan itu yakni stunting atau tubuh pendek karena gizi kronik yang kurang. Stunting merupakan suatu keadaan ketika pertumbuhan anak terganggu yang biasanya diakibatkan oleh gizi buruk, kemudian infeksi, serta simulasi psikososial yang kurang memadai.
Sebagai bentuk pelayanan kesehatan masyarakat terdepan, posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam proses untuk menangani kondisi stunting ini. Oleh karena itu diperlukan suatu alat yang dapat mendeteksi kondisi stunting atau tidaknya anak, agar pihak posyandu dapat mengambil keputusan yang optimal terhadap keadaan tersebut. Website deteksi stunting dibangun dengan tujuan untuk membantu posyandu dan masyarakat luas untuk mengetahui nilai z-score, yang kemudian digunakan untuk mendeteksi keadaan gizi anak. Selain itu juga website ini dibangun dengan tujuan untuk membantu pihak posyandu dalam melakukan pencatatan data pada anak.
Untuk evaluasi dari pembangunan website, dilakukan uji coba berbagai fitur yang ada pada website, seperti kalkulator z-score yang kemudian dapat digunakan untuk mendeteksi status gizi pada anak serta pencatatan data ke website tersebut. Kemudian dilaksanakan juga penyebaran kuesioner kepuasan penggunaan website deteksi stunting ke lebih dari 30 orang masyarakat yang terdiri dari pihak desa, kader posyandu, dan masyarakat umumnya, lalu ditarik kesimpulan dari jawaban kuesioner tersebut. Berdasarkan survei yang telah penulis lakukan, kepuasan masyarakat terhadap website yang telah dirancang sebesar 87.75%, lalu kepuasan kader posyandu terhadap website yang telah dirancang sebesar 86.25%, dan kepuasan petugas desa terhadap website yang telah dirancang sebesar 90%.