ABSTRAK
LMS (Learning Management System) adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian konten pembelajaran. Sistem ini bisa membantu para dosen untuk merencanakan dan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas belajar para mahasiswa, mengelola nilai, merekapitulasi absensi, menampilkan transkrip nilai, dan mengelola tampilan e-learning. LMS ini telah digunakan pada beberapa universitas. Salah satu universitas yang menggunakan perangkat lunak ini adalah Universitas X.
Pada Universitas X, sedang dikembangkan sistem pengawasan ujian yang biasa disebut proctoring. Proctoring adalah sebuah sistem pengawasan online yang dilakukan dengan cara merekam aktivitas yang dilakukan oleh peserta ujian, baik layar komputer yang digunakan maupun wajah peserta melalui webcam. Dalam pengembangan sistem proctoring dari LMS, dibutuhkan sebuah proses yang disebut VulnTest (Vulnerability Testing).
VulnTest (Vulnerability Testing) adalah proses untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengklasifikasikan tingkat keparahan pada celah keamanan yang ada pada sebuah jaringan komputer, sistem, aplikasi, atau bagian lain yang ada di ekosistem IT berdasarkan risiko yang dapat ditimbulkan. Vulntest dibutuhkan untuk menguji sistem proctoring dengan mencari celah keamanan yang berpotensi sebagai kecurangan pada pelaksanaan ujian. Hasil yang didapatkan dari pengujian menunjukan celah keamanan dapat ditemukan dengan menggunakan OBS, Burpsuite, dan local storage browser menyebabkan peserta dapat mengelabui sistem pengawasan pada saat sebelum ujian dimulai dan saat ujian berlangsung.
Kata Kunci: Vulntest, LMS, Proctoring.