Penerapan teknologi komunikasi 5G ini dapat menjadi solusi untuk mendorong perkembangan industri 4.0, industri ini membutuhkan kecepatan data yang sangat tinggi, low latency hingga 1ms untuk mendukung UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau pengemudi tingkat lanjut yang biasa disebut sebagai teknologi penggerak otomatis dan bahkan dapat mencakup di banyak perangkat. Komunikasi 5G juga dibagi menjadi beberapa frekuensi seperti 1 GHz, 1 – 6 GHz, dan diatas 6 GHz, dan menurut WRC-19 (World Radiocommunication Conference) frekuensi yang ideal untuk wilayah Asia adalah 3.5 GHz.
Pada penelitian ini fokus utama adalah merancang antena yang mampu bekerja pada frekuensi 3.5 GHz yang tujuannya adalah untuk aplikasi selular pada BTS Indoor 5G, dengan fokus tersebut maka dibutuhkan susunan antena yang mampu memenuhi kebutuhan seperti nilai gain, nilai koefesien refleksi yang berfungsi untuk membantu antena agar tidak memantulkan daya yang dikirim sehingga menimbulkan rugi – rugi, dan yang dapat memenuhi nilai bandwidth minimum.
Spesifikasi yang didapat dari hasil antena array adalah seperti VSWR 1.14, Retrun Loss -23.45 dB, bandwidth ? 50 MHz, polarisasi linier, dan pola radiasi unidirectional. Selanjutnya dalah hasil antena single patch yang menjadi dasar antena segienam ini adalah VSWR 1, Retrun Loss -58.28 dB, bandwidth ? 50 MHz, polarisasi linier, dan pola radiasi unidirectional, nilai ini lah yang menjadi dasar acuan pembentukan antena array berdimensi 4x1 ini.
Kata Kunci: 5G, Patch Segienam, Insert Feed, Antenna Mikrostrip, Array.