ABSTRAK
Industri fashion merupakan industri terbesar ketiga di dunia setelah industri otomotif dan teknologi yang dapat menyebabkan timbunan sampah karena lebih dari 150 milyar pakaian diproduksi di dunia setiap tahun. Industri fast fashion menghasilkan limbah dan tekanan yang besar terhadap lingkungan. Pengecer pakaian Jepang Uniqlo, yang merupakan bagian dari perusahaan bernama Fast Retailing, menyangkal menjadi bagian dari model bisnis fast fashion tersebut. dengan menciptakan beberapa inovasi untuk menjaga lingkungan di masa depan. Hal tersebut diharapkan untuk dapat meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan melalui berbagai bentuk iklan yang dibuat oleh Uniqlo yang merupakan niat konsumen untuk membeli produk Uniqlo. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh environmental advertising terhadap green purchase intention melalui variabel envrionmental awareness sebagai variabel intervening pada perusahaan Uniqlo di Kota Solo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software SMART PLS. Purposive sampling dengan 100 responden. digunakan sebagai metode pengambilan sampel. Masing-masing variabel dalam kriteria ini memiliki kriteria persentase baik dengan nilai variabel environmental advertisement sebesar 78,73% variabel environmental awareness sebesar 79,9% dan mengubah niat beli hijau 82,2% penilaian konsumen baik. Environmental advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap green purchase intention melalui environmental awareness sebagai variabel intervening dengan kontribusi sebesar 79%.