Teknologi 5G merupakan lanjutan dari teknologi 4G dengan kecepatan bisa 10x lebih cepat yaitu bisa mencapai 1 Gbps. Teknologi 5G memiliki kecepatan pengiriman data yang lebih cepat, jadi dibutuhkan komponen yang dapat mengimplementasikan teknologi 5G yaitu antena mikrostrip. Antena mikrostrip adalah suatu konduktor metal yang menempel diatas groundplane yang diantaranya terdapat bahan dielektrik[1]. Kekurangan antena mikrostrip adalah memiliki bandwidth dan gain yang rendah sehingga pada tugas akhir ini berfokus pada peningkatan bandwidth dan gain dengan menggunakan metode Left – Handed Metamaterial (LHM) yang diletakkan pada depan antena. Tugas Akhir ini melakukan realisasi dan perancangan antena mikrostrip patch hexagonal pada frekeunsi 3,5 GHz dengan penambahan struktur Left – Handed Metamaterial (LHM) yaitu Split Ring Resonator (SRR) yang diletakkan pada depan antena dengan menambahkan metode Superstrate. Dengan melakukan penambahan struktur Split Ring Resonator (SRR) dapat menghasilkan nilai permitivitas (?) dan permeabilitas (?) negatif atau kadang disebut Double Negative Material (DNG). Penambahan metode superstrate dapat meningkatkan bandwidth dan gain pada antena. Substrat yang digunakan yaitu bahan FR-4 dengan konstanta dielektrik relatif 4,3, loss tangent 0,025 dan ketebalan substrat 1,6 mm. Hasil simulasi perancangan antena dengan metode superstrate 3x3 terbukti dapat meningkatkan bandwidth dan gain. Peningkatan gain yang semula -0,9 dBi menjadi 3,81 dBi dan bandwidth menjadi 205 MHz yang semulanya 85 MHz. Hasil pengukuran antena pada nilai gain senilai 3,31 dBi dan bandwidth 199 MHz dengan pola radisi yang sudah sesuai dengan spesifikasi yaitu unidirectional.