Internet mengubah cara berkomunikasi dan mendapatkan informasi salah satunya melalui media sosial Instagram. Komunitas Data Science Indonesia memanfaatkan Instagram untuk melakukan komunikasi pemasaran konten dalam upaya perwujudan salah satu misi yaitu mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan atau literasi data serta mendorong pertumbuhan talenta di bidang teknologi data untuk audiens yang lebih luas dan inklusif. Berdasarkan survei sebanyak 57,3% dari jumlah responden berprofesi atau yang memiliki latar belakang di bidang teknologi data, selain itu hanya sekitar 10% konten Instagram yang membahas literasi atau edukasi teknologi data, maka Instagram DSI perlu ditingkatkan untuk mewujudkan misi memberi literasi data kepada masyarakat yang lebih luas dengan pembuatan konten yang inklusif dan menarik. Penelitian ini menggunakan mix method menggunakan dua sumber data yang berasal dari metode kualitatif dan kuantitatif, teori yang digunakan adalah strategi pemasaran yaitu mendefinisikan segmentasi, target dan posisi atau yang biasa dikenal STP yang dikemukakan Kotler dan Keller serta kemudian melakukan 8 tahapan positioning untuk kemudian dipilih strategi positioning yang sesuai yaitu adaptive positioning. Selain itu Desain Komunikasi Visual melalui teori tata letak dan layout serta cognitive load dan graphic for learning digunakan untuk rancangan visual konten yang menarik perhatian audiens. Hasil menunjukan strategi pemasaran DSI yaitu memiliki dua target audiens: utama dan sekunder. Kemudian implementasi strategi komunikasi pemasaran dilakukan menggunakan model AIDA. Kemudian dengan adanya pengembangan konsep visual terbukti perlu untuk menambah daya tarik minat masyarakat luas.