Setiap warga Indonesia berhak mendapatkan pendidikan. Tak terkecuali anak jalanan. Salah satu yayasan sosial yang berkontribusi memberikan pendidikan bagi anak-anak jalanan di Bali adalah Yayasan Kasih Peduli Anak (YKPA) Bali melalui program Sekolah Bambu yang bekerja sama dengan Relawan Bali Mengajar (RBM). Relawan Bali Mengajar memiliki misi memberikan pendidikan yang cukup kepada anak jalanan. Menurut beberapa penelitian sebelumnya, nonviolent communication dinilai menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi konflik dan meningkatkan kualitas hubungan antara pengajar dan siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penerapan nonviolent communication oleh relawan kepada anak jalanan dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Bambu Kuta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa para relawan menerapkan keempat komponen nonviolent communication, yaitu observations, feelings, needs, dan requests selama berkomunikasi dengan anak jalanan. Keempat komponen ini membantu relawan menjalin kedekatan dengan anak-anak dan membuat anak semangat untuk terus belajar di Sekolah Bambu. Selain itu, nonviolent communication membawa dampak baik dalam pribadi relawan dan menumbuhkan antusiasme belajar pada anak jalanan.