Anak berkebutuhan khusus autisme di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya terutaman di kota Tanggerang, Jumlah statistik yang terus bertambah namun minimnya sarana Pendidikan khusus menyebabkan banyak anak penyandang autisme tidak mendapatkan Pendidikan yang layak dan sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. Dengan melakukan perancangan melalui pendekatan aktivitas dan perilaku diharapkan dapat menghasilkan desain Sekolah Dasar dan Pusat Terapi Daya pelita Kasih yang menyediakan fasilitas penunjang pembelajaran dan penyembuhan sesuai dengan kebutuhan individu pengguna. Pendekatan aktivitas dan perilaku digunakan dengan cara melakukan observasi kegiatan atau kebiasaan sehari – hari anak penyandang autisme maupun wawancara terhadap wali dan terapis. dalam berbagai aspek persyaratan ruang, konsep sirkulasi, aspek konsep visual seperti warna, bentuk dan material. Tentunya, kondisi ini secara luas akan berperan penting bagi peradaban umat manusia terlebih bisa menciptakan gagasan baru yang mendukung sivitas akademika dalam proses berpikir kreatif.