Saat ini dunia sudah memasuki perkembangan era digital dimana semua informasi bisa didapatkan dengan mudah melalui layanan internet. Karena perkembangan informasi meningkat, layanan data internet juga akan meningkat. Namun, ternyata arsitektur internet saat ini dirasa masih kurang mampu untuk menyikapi permasalah traffic internet yang terus meningkat. Maka muncul paradigma baru pada jaringan yaitu Named Data Network (NDN). NDN mengubah fokus utama arsitektur internet yang pada awalnya host-centric menjadi content-centric. Salah satu fitur utama yang ada pada NDN adalah caching. NDN akan menggunakan node router sebagai tempat penyimpanan konten yang lewat. Karena saat ini traffic jaringan semakin padat dan membutuhkan waktu real-time, maka ada fitur dalam NDN yang bisa dimanfaatkan bernama freshness. Freshness adalah periode kesegaran yang bisa memberikan lama waktu konten. Konten yang tersimpan di node router NDN bisa diatur kapan harus fresh dan un-fresh.
Pada tugas akhir ini dilakukan simulasi penerapan freshness dalam pengambilan keputusan penggantian konten pada cache replacement policy dalam NDN. Cache replacement policy yang diuji adalah Least Recently Used (LRU), First in First Out (FIFO), dan Least Frequently Used (LFU). Simulasi dijalankan menggunakan emulator NDN yaitu Mini-NDN.
Hasil penerapan konten freshness pada cache replacement policy di Tugas Akhir ini adalah semakin kecil waktu freshness diatur maka total RTT semakin besar dan CHR semakin kecil. Ketika freshness diatur 100ms, total RTT yang dihasilkan diatas 9s dan CHR 3%, sedangkan saat freshness diperbesar menjadi 20.000ms maka total RTT bisa mencapai 1,5s dan CHR 8%. Freshness bisa diterapkan sebagai solusi untuk tingginya penggunaan traffic internet saat ini. Karena konsumen menginginkan data secara real-time, maka fitur freshness bisa diterapkan. LRU policy bisa digunakan sebagai kebijakan penggantian konten karena memiliki kinerja terbaik, dan LFU policy bisa digunakan jika distribusi zipf digunakan.