Named Data Networking (NDN) merupakan arsitektur jaringan internet masa depan yang mengubah sudut pandang dalam jaringan, yang sebelumnya hostcentric menjadi data-centric. Pergeseran konsep sederhana ini memiliki implikasi yang luas untuk bagaimana kita dapat mengembangkan, merancang, dan menggunakan jaringan. Perbedaan NDN dibandingkan dengan IP Address adanya sistem caching untuk menyimpan data yang berasal dari producer (penyedia konten) sehingga mengurangi beban pada server. Dalam meningkatkan performansi jaringan NDN maka dibutuhkan suatu forwarding strategy yang dapat menemukan jalur terpendek jika tersedia, dapat beradaptasi dengan perubahan topologi jaringan dan menentukan jalur alternatif. Adaptive SRTT-based Forwarding (ASF) adalah salah satu forwarding yang mampu membuat keputusan forwarding berdasarkan pengambilan delay data dan mampu mencari jalur alternatif saat terjadi delay pada pengambilan data Pada Tugas Akhir ini, hasil emulasi dan analisis ASF modifikasi dapat meningkatkan performansi jaringan NDN dengan round trip time (RTT) pada skenario permintaan uniform dan topologi Indonesia Digital Network (IDN) adalah 59.05 ms sedangkan ASF memiliki nilai RTT 61.96 ms. Pada skenario permintaan distribusi zipf ASF modifikasi memiliki RTT 34.70 ms dan ASF mendapatkan nilai RTT 40.79 ms. Pada cache hit ratio kedua strategi pada setiap skenario memiliki nilai yang hampir sama yaitu 99%. Penggunaan CPU Resource strategi ASF pada 2 core memiliki persentase yang lebih tinggi yaitu 49,81%, sedangkan untuk 3 core sebesar 38.66% dan 4 core sebesar 29.64%. Pada ASF modifikasi 2 core memiliki persentase 50.63%, sedangkan untuk 3 core sebesar 46.01% dan 4 core sebesar 33.38% menunjukan penggunaan CPU Resource ASF modifikasi lebih tinggi dibandingkan strategi ASF.