Pada era globalisasi saat ini mengalami banyak perubahan sudut pandang masyarakat terhadap nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan nilai kebudayaan saat ini adalah kurangnya minat generasi penerus untuk mempelajari dan mewarisi budaya sendiri. Salah satu faktor lainnya yaitu nilai-nilai budaya Indonesia saat ini telah terkontaminasi oleh budaya barat yang sangat berpengaruh pada gaya hidup masyarakat, seperti tata cara berpakaian, adat istiadat, makanan dan minuman. Hal tersebut menyebabkan lunturnya kepedulian terhadap kebudayaan daerah yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya seperti adat istiadat, tarian tradisional, lagu daerah, makanan dan minuman yang ada di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan terhadap 14 responden yang berasal dari kota Bandung, selama proses pengambilan data para responden diberikan stimulus visual berupa kebudayaan Cirebon. Hasil akuisisi data yang diperoleh melalui total 14 responden, diolah melalui tahap pre-processing terbagi menjadi 2 proses yaitu data melalui normalisasi dan filtering menggunakan butterworth bandpass filter dan melakukan pemotongan sinyal yang sudah melalui proses normalisasi dan filtering. Data tersebut kemudian diproses menggunakan spatial selection dan common active channel sehingga dapat dianalisa melalui pengukuran EEG.
Pada pengukuran EEG yang diperoleh dari seluruh responden bahwa bagian otak pada Frontal Lobe dan Temporal Lobe memiliki aktivitas paling tinggi selama proses pengambilan data. Pada pengukuran EEG yang diperoleh berdasarkan sub-band sinyal bahwa gelombang sinyal Alpha memiliki aktivitas pada Frontal Lobe dan Occipital Lobe sedangkan sinyal Beta memiliki aktivitas pada Frontal Lobe dan Central Sulcus. Pada pengukuran EEG berdasarkan kuesioner bahwa 64% responden mengalami (Bertambah Banyak) pengetahuan, 22% responden mengalami (Bertambah) pengetahuan, dan 14% responden mengalami (Bertambah Sedikit) pengetahuan tentang kebudayaan terkait dengan stimulasi yang diberikan.