Teknologi 5G menuntut adanya saluran komunikasi dengan kapasitas saluran yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Salah satu metode dalam menerapkan teknologi 5G itu sendiri adalah menggunakan Multiple Input Multiple Output (MIMO). Dengan memperhatikan faktor mutual coupling serendah mungkin agar daya yang dipancarkan tidak diterima oleh antena lainya Tugas Akhir ini melakukan kajian dengan melakukan simulasi antena MIMO 4x4 yang disusun menjadi 5 macam rancangan, yaitu co-polarization (Rancangan 1 & 2) dan cross-polarization (Rancangan 3, 4 & 5). Dengan menggunakan spectrum frekuensi yang disiapkan Menteri Komunikasi dan Informatika yaitu 3.5 GHz, antena mikrostrip patch sirkular dan menggunakan metode optimasi truncated. Simulasi dimulai dari merancang single antena yang dimana ketika sudah memenuhi spesifikasi akan digunakan untuk simulasi antena MIMO 4x4 Pada perhitungan return loss, penyusunan polarisasi tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pengaruh spektrum frekuensi, namun memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap nilai return loss dimana Rancangan 1 (co- polarization) memiliki nilai rata-rata paling kecil dibanding rancangan lainya. Penyusunan polarisasi juga memberikan perbedaan pada hasil mutual coupling. Rancangan 1 memiliki nilai terendah sebesar -59.45 dB, Rancangan 2 memiliki nilai terendah sebesar -56.20 dB, Rancangan 3 sebesar -50.64 dB, Rancangan 4 sebesar -49.48 dB dan Rancangan 5 sebesar -68.81 dB. Rancangan 1 dan 2 yang merupakan co-polarization lebih rendah nilai mutual couplingnya dibanding cross- polarization pada Rancangan 3 dan 4, namun Rancangan 5 yang merupakan cross- polarization memiliki nilai mutual coupling yang paling rendah, namun masih terdapat spesifikasi yang belum terpenuhi