Penampilan fisik di media sosial instagram saat ini menjadi fokus utama terutama pada remaja perempuan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat yang menganggap bahwa perempuan dapat dikatakan cantik apabila memiliki tampilan fisik yang sesuai dengan standar kecantikan yang masyarakat inginkan. Namun, anggapan yang tidak sesuai tersebut akhirnya kerap menimbulkan tindakan body shaming secara online di media sosial instagram terhadap remaja perempuan. Kemudian, body shaming yang dialaminya secara online di instagram mulai menimbulkan pembentukan persepsi atau penilaian terhadap dirinya. Hal tersebut timbul karena adanya pembantukan persepsi dari komentar negatif body shaming secara online di media sosial Instagram yang mereka terima sehingga membentuk persepsi mereka. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana proses pembentukan persepsi remaja perempuan korban body shaming melalui tiga tahapan yaitu, stimulasi atau seleksi, pengelompokkan, dan interpretasi-evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif. Data yang diperoleh pada penelitian ini didapatkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dengan ketiga informan yakni remaja perempuan korban body shaming di media sosial instagram. Hasil penelitian menemukan bahwa pada tahap stimulasi atau seleksi, ketiga informan menyadari adanya komentar negatif yang diterimanya di kolom komentar postingan Instagram yang tertuju pada dirinya, lalu tahapan pengelompokkan menemukan bahwa ketiga informan memiliki skema kognitif yang berbeda yaitu 2 informan mempunyai skema kognitif stereotype terkait standar wanita cantik dan satu informan lainnya memiliki skema kogntif personal consturt, dan tahapan terakhir, interpretasi-evaluasi, dimana menunjukan bahwa ketiga informan korban body shaming memiliki perbedaan persepsi dalam memaknai pengalaman body shaming yang dialaminya, yaitu dua informan memiliki persepsi yang negatif dan satu informan lainnya memiliki persepsi yang positif. Terakhir, pada penelitian ini ditemukan bahwa dampak dari tindakan body shaming di media sosial Instagram lebih berdampak negatif dibandingkan body shaming yang dialami secara langsung oleh remaja perempuan korban body shaming.
Kata kunci : Proses pembentukan persepsi, Body shaming, Online, Remaja Perempuan.