Pada tahun 2020 lalu perkembangan ekonomi di negara indonesia menurun dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Sektor yang paling berpengaruh karena masalah tersebut adalah Sektor Konsumen non-Primer dikarenakan sektor tersebut bersifat siklis yang artinya permintaan pada sektor ini berbanding lurus dengan perkembangan ekonomi. Penurunan permintaan akan berdampak kepada kinerja keuangan perusahaan, apabila keadaan keuangan perusahaan buruk secara terus menerus maka akan menyebabkan kondisi financial distress. Financial distress merupakan suatu kondisi yang menunjukan bahwa suatu entitas tidak mampu membayar kewajiban sesuai dengan perjanjiannya.
Terdapat beberapa metode untuk mengidentifikasi financial distress, diantaranya yaitu metode Altman Z-score, Grover, Zmijewski dan lain sebagainya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode Zmijewski score. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau menguji pengaruh corporate governance terhadap indikasi financial distress dengan profitabilitas yang berperan sebagai variabel moderasi. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dualitas CEO, kepemilikan institusional, diversitas gender, dan ukuran dewan direksi.
Dalam penelitian ini terdapat 250 sampel yang diambil dari 50 perusahaan pada Sektor Konsumen non-Primer yang terdaftar di BEI pada periode 2017 sampai 2020. Peneliti menggunakan teknik analisis regresi logistik dan regresi moderasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dualitas CEO, kepemilikan institusional, dan diversitas gender tidak memiliki pengaruh terhadap indikasi financial distress. Sedangkan ukuran dewan direksi berpengaruh negatif terhadap indikasi financial distress. Kemudian profitabilitas dapat memoderasi hubungan ukuran dewan direksi terhadap indikasi financial distress.