Kondisi VUCA yang terjadi pada dunia pendidikan menuntut guru sebagai seorang tenaga pendidik untuk terus memiliki kemampuan dan kualitas yang relevan dengan perkembangan zaman melalui kinerja yang dihasilkannya. Berdasarkan fenomena terget kinerja guru yang fluktuatif pada Sekolah Yayasan Islamic A, hal ini perlu didukung dengan meningkatkan variabel lain melalui digital competency, self-leadership dan innovative work behavior guru. Data yang dihasilkan melalui wawancara menunjukan bahwa guru di Sekolah Yayasan Islamic A belum memenuhi digital competency, self-leadership dan innovative work behavior. Penelitian ini bertujuan bagaimana kompetensi guru dalam menghadapi pendidikan abad 21 melalui digital competency, kepemimpinan seorang guru terhadap diri sendiri melalui self-leadership, perilaku inovatif seorang guru melalui innovative work behavior dengan pengaruhnya secara simultan dan parsial terhadap teracher performance. Manfaat dalam penelitian ini dihasilkan melalui aspek teoritis terhadap peneliti selanjutnya dan aspek praktis yang menjadi solusi bagi objek penelitian dan guru. Keterbaruan yang ingin diraih dalam penelitian ini adalah menambahkan penambahan teori digital competency pada guru yang masih sedikit dan melihat hubungan antara digital competency dan self-leadership serta pengaruhnya terhadap innovative work behavior. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner terhadap 108 orang sampel di Sekolah Yayasan Islamic A Samarinda. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jumlah sampel yang ditentukan dengan nonprobability sampling menggunakan sampling jenuh. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan uji hipotesis dilakukan menggunakan model persamaan struktural (SEM) menggunakan SmartPLS dengan prasyarat uji outer model dan uji inner model.