ABSTRAK
Penyebaran HIV/AIDS di Kota Bandung menjadi persoalan besar di Jawa barat. Kota Bandung menjadi penyebaran HIV/AIDS terbanyak di Jawa Barat. Dengan banyaknya kasus penyebaran HIV/AIDS di Kota Bandung maka dari itu Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menetapkan bahwasannya Kota Bandung menduduki peringkat ke-1 penyebaran HIV/AIDS terbanyak se-Jawa Barat. Maka dari itu, peran komunikasi keluarga sangat dibutuhkan untuk memberi arahan kepada sang anak yang sedang merantau di Kota Bandung untuk menghindari pergaulan bebas yang dapat mengakibatkan tertularnya HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara komunikasi keluarga seperti apa yang dapat mencegah pergaulan bebas pada anak yang sedang merantau di Kota Bandung, dan bagaimana cara komunikasi keluarga agar sang anak terhindar dari HIV/AIDS. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan untuk pengambilan data menggunakan proses wawancara dan observasi. Lalu untuk teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil melalui penelitian ini akan menunjukan peran komunikasi keluarga dalam bentuk orientasi percakapan dan orientasi konformitas. Dalam aspek orientasi percakapan ini sendiri terdapat bentuk penyampaian edukasi HIV/AIDS, edukasi pergaulan bebas, keterbukaan, dan peran orang tua, sedangkan orientasi percakapan itu sendiri mencakup nilai, pengambilan keputusan, dan aturan.
Kata kunci : Komunikasi keluarga, Pergaulan bebas, HIV/AIDS, Orientasi Percakapan, Orientasi Konformitas
ABSTRACT
The spread of HIV/AIDS in the city of Bandung is a big problem in West Java. The city of Bandung has the highest prevalence of HIV/AIDS in West Java. With so many cases of the spread of HIV/AIDS in the city of Bandung, the West Java Provincial Health Office has determined that the city of Bandung is ranked 1st with the most spread of HIV/AIDS in West Java. Therefore, the role of family communication is urgently needed to provide direction to the child who is migrating to the city of Bandung to avoid promiscuity which can lead to the transmission of HIV/AIDS. The purpose of this research is to find out what kind of family communication can prevent promiscuity in children who are migrating to the city of Bandung, and how to communicate with families so that the child avoids HIV/AIDS. The method used in this study is using qualitative research methods. The technique used for data collection using the process of interviews and observation. Then for the data analysis technique in this study was done by data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research will show the role of family communication in the form of conversation orientation and conformity orientation. In the conversation orientation aspect itself there are forms of delivering HIV/AIDS education, free association education, openness, and the role of parents, while the conversation orientation itself includes values, decision making, and rules.
Keywords : Family communication, Free association, HIV/AIDS, Conversation Orientation, Conformity Orientation