Terdapat pembangkit listrik tenaga hibrid yang telah dibangun di Gedung Deli Universitas Telkom, yaitu turbin angin dan pv. Battery Management System (BMS) diperlukan sebagai penunjang untuk meregulasi daya yang akan di alirkan dari converter ke baterai. Perancangan BMS pada penelitian kali ini memiliki 2 fitur yaitu monitoring dan proteksi. Monitoring berbasis IoT (Internet of Things) menggunakan smart phone. Parameter yang dimonitoring adalah tegangan, arus, dan State of Charge (SOC). Sistem proteksi bertujuan agar baterai tidak mengalami Overcharge dan Overdischarge dengan pemutusan tegangan pada tegangan atas dan bawah baterai (Cut in dan Cut Off). Pengisian baterai menggunakan metode kontrol Fuzzy Logic yang berfungsi sebagai pengatur besar tegangan yang masuk ke baterai melalui MOSFET dengan memberikan nilai PWM (Pulse Width Modulation) pada rentang 200 hingga 255 PWM. Pada pengujian pengecasan, tegangan baterai naik secara perlahan dari 23,7 volt menuju kapasitas penuh baterai yaitu 27 volt dengan lama waktu pengecasan 6 setengah jam. PWM standby diberikan agar tegangan yang akan menuju ke baterai konstan tidak di bawah 24 volt. Sistem dapat melakukan cutt off tegangan atau pemutusan tegangan ketika kapasitas baterai penuh dengan memberikan nilai PWM 0 pada MOSFET.