Anak merupakan potensi dan modal bagi pembangunan bangsa, karena anak adalah penerus perjuangan yang akan menghadapi tantangan masa depan. Hal ini menyebabkan anak perlu dorongan dan bimbingan dari kedua orangtuanya. Banyak anak yang putus sekolah, dipaksa bekerja unuk membantu mengurangi beban kedua orang tuanya. Padahal hal tersebut tidak sesuai dengan hak yang seharusnya di dapatkan oleh anak yaitu bergaul dan bermain dengan sebayanya. Kurangnya perhatian orang tua menjadi salah satu faktor penyebab datangnya problematika tentang anak jalanan. Hadirnya anak jalanan dikarenakan kurangnya perhatian dan rasa ingin tahu yang lebih dari anak, tetapi tidak mendapatkan arahan dan dukungan dari pihak yang seharusnya berada di posisi tersebut. Permasalahan tentang anak jalanan di Indonesia bukanlah hal baru, melainkan masalah lama yang belum dapat perhatian lebih dari pemerintah. Berangkat dari keprihatinan dan kesadaran atas kondisi diatas, sejumlah orang yang membentuk sebuah komunitas untuk menampung dan memberikan tempat bermain dan belajar bagi anak jalanan. Mereka menamai Komunitas tersebut Keluarga Anaklangit Tangerang. Keluarga anaklangit memiliki tujuan untuk menjadi tempat bermain dan belajar bagi anak – anak jalanan yang singgah disana. Anak- anak dibebaskan untuk melakukan apa saja sesuai dengan apa yang mereka inginkan dengan tetap menjaga perilaku dan sopan santunnya. Film documenter dipilih untuk mengikuti setiap kegiatan yang terdapat di yayasan anaklangit. Film yang menggambarkan tentang kemandirian anaklangit dapat terselesaikan dengan melalui tiga tahap yaitu praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Hasil karya akhir ini menunjukan bahwa ketiga proses tersebut sangat berpengaruh untuk menghasilkan sebuah film yang menarik secara konten dan artistic secara visual. Kata Kunci: Film, Dokumenter, AnakJalanan, Komunitas