Fakta menunjukan bahwa aborsi banyak sekali terjadi terutama karena kehamilan pranikah. Diantara faktor yang mendorongnya terjadi aborsi adalah komunikasi antara pasangan dan lingkungannya. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Komunikasi Interpersonal dalam Pengambilan Keputusan Aborsi dalam Relasi Pacaran. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Femonologi. Sebagai informan penelitian ini adalah 2 orang yang merupakan pasangan dengan Relasi Pacaran sebagai Pelaku Aborsi yang berada di Kota Bandung. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis komunikasi interpersonal. Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam melakukan hubungan sex di luar nikah, semuanya terjadi secara spontan tanpa ada direncanakan oleh kedua belah pihak. Adapun komunikasi yang terjadi dimulai dari pihak laki-laki yang memulai dengan komunikasi non verbal dalam bentuk tindakan memegang tangan, pelukan, cumbuan, yang dilakukan ditempat sepi. Maka dalam tindakan sex diluar nikah yang terjadi pada pelaku aborsi umumnya komunikasi interpersonal dilakukan melalui komunikasi non verbal dan lebih mengutamakan gestur-gestur dan sentuhan fisik sebagai komunikasi dan ajakan kepada pasangan. Komunikasi interpersonal Pra Aborsi lebih kepada komunikasi yang negative. Terlebih pada posisi si laki-laki yang cenderung marah dan kesal jika diajak berdiskusi terkait masalah kehamilan di luar nikah ini. Padahal pada kondisi lainnya, si perempuan sedang sangat membutuhkan perhatian dari pasangannya. Sebab keluarga dan lingkungannya tidak mengetahui kondisinya sehingga tidak dapat memberikan support seperti yang diharapkan.