Balap liar merupakan salah satu bentuk balapan menggunakan kendaraan bermotor yang digelar di jalan raya tanpa mendapatkan izin dari pihak berwenang dan secara umum diikuti oleh beberapa kelompok yang memiliki kendaraan, seperti mobil dan sepeda motor yang telah dimodifikasi. Balap liar ini dilaksanakan pada waktu tertentu seperti dini hari atau saat jalanan sedang sepi. Balap liar memiliki banyak sisi negatif bagi masyarakat seperti menimbulkan kegaduhan karena suara bising, kemacetan karena ruas jalan yang ditutup, dan bahkan kecelakaan yang dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, balap liar termasuk dalam kegiatan dengan kategori kejahatan. Penelitian ini mengkaji persepsi masyarakat tentang balap liar di kalangan remaja, yang dapat menimbulkan dampak negatif pada masyarakat dan para remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana masyarakat mempersepsikan balap liar dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku remaja yang terlibat dalam balap liar. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan 15 responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat umumnya menilai balap liar sebagai perilaku yang merugikan dan berbahaya bagi pelaku dan orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku remaja dalam balap liar antara lain keinginan untuk mencari identitas diri, kegagalan kontrol sosial, ajakan teman, ketiadaan fasilitas balap resmi, dan perhatian yang kurang dari orang tua. Penelitian ini menekankan pentingnya peran keluarga, sekolah, lingkungan, dan penegakan hukum dalam mengontrol perilaku remaja terkait balap liar.
Kata Kunci : Balapan, Liar, Kendaraan, Persepsi