Sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, kepadatan penduduk Indonesia yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahunnya menjadi salah satu faktor pendorong akan emisi yang dihasilkan, salah satunya adalah emisi gas rumah kaca melalui konsumsi energi. Konsumsi energi terbanyak di Indonesia didapatkan melalui hasil konsumsi energi di sektor rumah tangga. Dalam mengatasi penumpukan emisi yang ditimbulkan, pemerintah Indonesia memiliki lima prinsip utama untuk mewujudkan Net Zero Emission. Salah satunya adalah dengan meningkatkan manfaat pada listrik rumah tangga dan meluncurkan label resmi untuk menandakan produk yang sesuai standar efisiensi energi yang dimiliki oleh pemerintah yaitu Label Tanda Hemat Energi. Penelitian ini mengkaji tentang apakah kebijakan pemerintah memiliki pengaruh bagi intensi pembelian masyarakat Jawa Barat terhadap Produk Hemat Energi. Aspek yang diteliti meliputi intensitas pembelian masyarakat Jawa Barat terhadap Produk Hemat Energi yang menjadi fokus utama pemerintah yakni AC (Air Conditioner), penanak nasi (rice cooker), lemari pendingin, kipas angin dan lampu LED (light-emitting diode). Metode kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif dan kausal digunakan di penelitian ini, dengan non-probability sampling metode purposive sampling sebanyak 100 sampel yang merupakan Pelanggan PLN UID Jawa Barat. Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) digunakan untuk analisis data di penelitian ini.
Hasilnya menyimpulkan bahwa sub-variabel dalam Government Policy yakni Price Factors, Economic Benefits, dan Environmental Awareness berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention, sedangkan sub-variabel Government Policy lainnya yakni Policy and Propaganda, Social Interaction, Past Purchase Experience, Product Cognition, Gender, Age, Education dan Income pengaruhnya tidak signifikan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan evaluasi bagi Pemerintah Jawa Barat terkait kebijakan yang dibuat dan pengaruhnya terhadap pembelian Produk Hemat Energi dalam mewujudkan tujuan jangka panjang negara, yaitu Net Zero Emission di tahun 2060 dan upayanya dalam pemanfaatan listrik rumah tangga dan industri.