Stasiun Kereta Api Kota Bogor merupakan stasiun pemberangkatan awal dan pemberhentian terakhir dalam rute DAOP I sebagai stasiun kelas besar tipe A yang menunjukan pentingnya fasilitas dan pengkondisian ruang yang baik pada desain interior stasiun Bogor sehingga dapat menunjang kebutuhan aktivitas penggunanya. Selain itu, Stasiun Kereta Api Kota Bogor memiliki area bangunan cagar budaya golongan A yang ditetapkan oleh SR Menbudpar No: PM. 26/PW.007/MKP/2007 sehingga perlu adanya konservasi area bangunan cagar budaya dan upaya adaptive reuse pada desain interior yang menyesuaikan kebutuhan bangunan cagar budaya pada saat ini namun tetap menjaga keaslian bangunan yang ada. Sayangnya, terdapat beberapa permasalahan yaitu Fasilitas dan aksesbilitas Desain Universal yang belum sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan NO: PM. 33 Tahun 2011 dan Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia, serta Konservasi bangunan Stasiun Kereta Api Kota Bogor yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan belum harmoninya karakteristik bangunan baru dengan bangunan lama pada stasiun Bogor. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan teknologi yang dapat memfasilitasi bangunan stasiun Bogor sesuai dengan misi PT. KAI yaitu terintegrasi melalui inovasi, salah satunya melalui teknologi. Selain itu, penggunaan pendekatan teknologi juga diharapkan dapat membantu dalam melakukan upaya konservasi dan adaptive reuse pada bangunan cagar budaya dengan menggunakan smart material yang adaptif dan responsif sehingga tidak merusak elemen bangunan cagar budaya dan menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini.
Kata Kunci: Desain Interior, Stasiun Kereta Api, Teknologi