Dalam menghadapi persaingan dengan unit usaha lain sebuah perusahaan wajib mempertahankan stabilitas usahanya. Orang yang memiliki kepentingan dalam suatu perusahaan berharap kestabilan tersebut berlangsung lama agar perusahaan dapat terus menjalankan operasionalnya dan dapat memberikan inovasi untuk mempertahankan bisnisnya. Perusahaan yang tidak dapat bertahan karena tidak dapat bersaing dengan kompetitornya berpotensi mengalami financial distress. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang mencakup rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan arus kas terhadap financial distress dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik dan MRA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas dan arus kas dapat mempengaruhi financial distress secara signifikan, dan rasio leverage dan aktivitas tidak dapat mempengaruhi financial distress secara signifikan. Sementara itu kepemilikan manajerial dapat memoderasi hubungan rasio leverage dan aktivitas terhadap financial distress secara signifikan, tetapi tidak mampu memoderasi hubungan rasio likuiditas terhadap financial distress secara signifikan.