Perkembangan TIK semakin hari semakin berkembang pesat dan hal tersebut sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kemajuan dalam TIK memberikan pengaruh yang sangat besar bagi sektor perbankan. Penggunaan transaksi digital semakin banyak digunakan seiring dengan adanya perkembangan financial technology. Salah satu tanda kemajuan industri perbankan adalah
terciptanya layanan mobile banking yang memberikan kemudahan bagi nasabahnya. Namun dalam penggunaan mobile banking belum merata diseluruh daerah, seperti Kota Purbalingga yang masih minim dalam penggunaan transaksi digital terutama mobile banking. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat kesenjangan digital terhadap penggunaan mobile banking di Kota Purbalingga. Pada penelitian ini menggunakan variabel digital divide yang terdiri dari motivasi, physical & material access, mobile banking skill dan juga usage. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan PLS-SEM sebagai teknik analisis data, dan kemudian diolah menggunakan software WarpPLS 7.0. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dan data primer melalui penyebaran kuesioner. Penelitian ini terdiri dari 301 sampel yang diambil dari populasi masyarakat kota Purbalingga yang menggunakan mobile banking. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat variabel laten yang terdiri dari motivasi, akses fisik dan material, serta keterampilan dan penggunaan mobile banking berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan m-banking di kota Purbalingga.