Desa merupakan sektor strategis yang berperan besar dalam menggerakan perekonomian nasional. Disrupsi teknologi menjadi sebuah peluang dan juga tantangan dalam konteks optimalisasi proses tata kelola, tata sosial, dan tata niaga desa. Ekosistem desa digital dapat dikembangkan secara efektif jika masyarakat desa memiliki penerimaan yang baik terhadap digital platform yang digunakan bersama. Implementasi digitalisasi desa telah didukung berbagai regulasi, dari mulai Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2021, hingga Permendes Nomor 13 Tahun 2020. Meskipun demikian, rasio pengguna digital platform terhadap total penduduk desa yang merupakan early adaptor dalam digitalisasi desa masih terbilang rendah angkanya, seperti 2,59% di Desa Cibiru Wetan dan 8,53% di Desa Pangandaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social influence, habit, dan trust terhadap behavioral intention serta pengaruh facilitationg conditions, behavioral intention, dan habit terhadap adoption behaviour pada penggunaan Simpeldesa. Variabel tersebut merupakan variabel yang diturunkan dari Model UTAUT 2 Modifikasi. Simpeldesa merupakan digital platform yang digunakan oleh Pemerintah Desa dengan fitur digitalisasi mencakup proses tata kelola, tata sosial, dan tata niaga.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian konklusif atau kausal. Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen berdasarkan dengan model teoritik yang digunakan. Survey penelitian ini menggunakan pembagian kuisioner dengan 268 responden dari early adopter pengguna aplikasi Simpeldesa yang berasal dari desa Cibiru Wetan dan Desa Pangandaran.
Temuan dari penelitian ini ialah bahwa effort expectancy, social influence, facilitating condition dan habit berpengaruh secara signifikan terhadap behavioural intention. Facilitating conditions, habit, dan behavioural intention berpengaruh secara signifikan terhadap adoption behavior aplikasi Simpeldesa. Variabel independen yang berpengaruh paling signifikan ialah facilitating condition terhadap behavioural intention dengan nilai t-statistik sebesar 5.203 dan p-value sebesar 0.000.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjeleskan hal apa saja yang berpengaruh secara signifikan pada fenomena penerimaan masyarakat desa terhadap transformasi digital melalui penggunaan Simpeldesa. Selain itu, variabel-variabel tersebut dapat menjadi fokus dalam intervensi penyusunan strategi dalam meningkatkan penerimaan masyarakat desa terhadap digitalisasi. Dengan demikian, stakeholder terkait dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam upaya meningkatkan tingkat penerimaan masyarakat desa terhadap digitalisasi.