Kepala Bidang Perencanaan dan Pembinaan Transportasi, Dishub Kota Bandung, Asep Kurnia mengatakan bahwa rasio pengguna kendaraan pribadi dan pengguna kendaraan umum sangat jomplang. Rasio pengguna kendaraan pribadi sebanyak 81,77 persen, sedangkan pengguna kendaraan umum hanya sebanyak 18,23 persen (www.bandung.go.id, 2021). Trans Metro Pasundan merupakan salah satu transportasi publik yang dimiliki Kota Bandung, yang telah memiliki fasilitas memadai, rute terlengkap dan tarif yang terjangkau. Namun hal tersebut belum menarik perhatian masyarakat Kota Bandung untuk mulai menggunakan Trans Metro Pasundan sebagai transportasi disela-sela kegiatan mereka.
Masyarakat belum menggunakan Trans Metro Pasundan karena informasi dan sosialisasi yang belum masif, serta belum adanya kampanye yang bertujuan untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam memilih transportasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu observasi, analisis data wawancara sebagai landasan permasalahan yang dialami masyarakat tentang Trans Metro Pasundan, metode kuesioner untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat yang mengenal dan menggunakan Trans Metro Pasundan, serta menggunakan metode analisis AISAS untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menarik dan mempengaruhi keputusan masyarakat dalam penggunaan Trans Metro Pasundan.
Hipotesis yang dimiliki penulis saat ini, ialah masyarakat belum memilih menggunakan Trans Metro Pasundan dikarenakan masih minim serta susah diaksesnya informasi yang ada, dan hal tersebut mengakibatkan kebingungan masyarakat yang akhirnya mereka lebih memilih menggunakan transportasi pribadi.
Kata kunci: kampanye transportasi publik, kebiasaan, trans metro pasundan