Batik Griya Difabel merupakan bentuk bisnis kreatif yang tercipta dari program rehabilitas oleh Griya Harapan Difabel di bawah naungan Dinas Sosial Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat untuk para penyandang disabilitas. Pada program ini mereka mempelajari proses-proses pembuatan batik hingga akhirnya menjadi kain batik yang siap dipasarkan. Terdapat permasalahan yang ditemukan yaitu belum banyak mendapatkan perhatian dari khalayak umum sehingga kurangnya kesadaran terhadap bisnis kreatif Batik Griya Difabel. Oleh sebab itu untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan peninjauan kembali terhadap aspek terkait media marketing yang dikembangkan oleh Batik Griya Difabel. Salah satu media yang mendukung pemasaran hingga kini digunakan secara digital yaitu melalui media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan metode campuran (kualitatif dan kuantitatif). Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka dan kuesioner kepada lima puluh sampel responden yang memiliki pengalaman dalam membeli batik dan produk sejenis lainnya. Analisis yang dilakukan, antara lain; 1) analisis statistik deskriptif, 2) analisis khalayak (segmentation, targeting, positioning), 3) analisis SWOT, 4) analisis kompetitor. Hasil akhir penelitian adalah sebuah perumusan strategi content marketing secara digital melalui media sosial instagram sebagai upaya meningkatkan kesadaran merek Batik Griya Difabel.
Kata kunci: Kesadaran merek, pemasaran, Instagram, konten digital