Stasiun Bandung menjadi salah satu stasiun yang masih memiliki tingkat pengunjung lumayan tinggi karena merupakan pusat binis juga parawisata. Banyaknya mobilitas dan aktivitas yang terjadi di stasiun memicu adanya penyediaan fasilitas yang sesuai kebutuhan dari para pengunjung stasiun. Terdapat hasil survey dimana 84,6% dari 117 orang menyebutkan kebutuhan akan sarana akomodasi untuk tempat singgah sementara bagi yang ingin mengejar jadwal kereta atau beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Adapun membutuhkan hiburan untuk membantu mereka relaks. Dan salah satu penyediaan sarana yang tepat dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah adanya hotel transit stasiun. Standarisasi perancangan menggunakan klasifikasi hotel bintang tiga. Perancangan menggunakan pendekatan perilaku agar perancangan sesuai dengan aktivitas dan perilaku berbagai tipe pengunjung transit dari segi fasilitas dan penerapan pada interiornya. Tema perancangan yaitu “Memorable Short Trip Experience” dimana walaupun berkunjung hanya dalam waktu singkat tetapi harus bisa memberikan pengalaman yang seru dan berkesan. Konsep untuk perancangan yaitu “Interaktif, Fleksibel, dan Atraktif” dimana konsep ini menjadi solusi dan memenuhi kebutuhan bagi para pengunjung transit. Seperti kebutuhan bersosialisasi, kerbutuhan serba cepat dan ringkas juga kebutuhan untuk mengembalikan energi.