Perguruan tinggi harus dapat memfasilitasi kegiatan tersebut secara optimal (beritasatu, 2021). Salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki lahan cukup besar dan fasilitas yang cukup lengkap adalah kampus Telkom University. Akan tetapi fasilitas yang lengkap dan memadai tidak akan berfungsi secara optimal apabila dari mahasiswa itu sendiri tidak menggunakan fasilitas yang tersedia. Seperti yang terjadi pada Telkom University Bandung. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya antusias mahasiswa terhadap penggunaan fasilitas umum adalah kurangnya up to date mengenai media informasi yang terdapat di Telkom University.
Telkom University telah menyediakan media informasi fisik berupa peta kampus dan signage pada beberapa titik yang tersebar di area Telkom University. Namun, media informasi signage tersebut dinilai kurang efisien. Hal ini terjadi karena beberapa faktor penyebab yaitu lokasi penempatan signage yang kurang terlihat, ukuran signage yang kurang dapat dilihat pengguna, dan material yang digunakan pada signage kurang tepat.
Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian desain dengan menggunakan observasi lapangan atau observasi langsung, observasi tidak langsung melalui internet, wawancara, dan kuesioner dalam pengumpulan data. Dari data yang sudah terkumpul dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis mental map dan studi perbandingan dengan teori-teori seperti signage, ergonomic dan wayfinding. Kesimpulan yang diperoleh melalui triangulasi metode untuk memperoleh validasi permasalahan dan rekomendasi dari para pengguna signage. Diharapkan, dengan penelitian mengenai analisis standar ergonomi desain media signage dan wayfinding terhadap fasilitas di perguruan tinggi
(study case : telkom university, Jl. telekomunikasi. 1, Terusan Buahbatu - Bojongsoang, Bandung.) ini dapat memberikan informasi yang membantu pihak Telkom University dalam memaksimalkan pelayanan pada bidang informasi dan lokasi di kawasan perguruan tinggi.
Kata kunci: signage, wayfinding, perguruan tinggi