Dama Kara adalah perusahaan yang terkenal dengan fashion batik berlokasi di kota Bandung, berawal terinspirasi untuk membantu masyarakat berkebutuhan khusus dari teman teman penyandang autis maka perusahaan berinisiatif untuk melakukan pengembangan produk fashion ini dengan memberikan apresiasi mengadopsi hasil karya lukisan dari teman penyandang autis kedalam produk yang dinamakan koleksi volume genap. Oleh karena itu untuk mempersiapkan sistem produksi yang lebih lancar, efektif dan efisien maka pihak manajemen perusahaan Dama Kara melakukan perubahan perubahan di lini produksinya yaitu dengan cara menata ulang fasilitas yang ada dengan melakukan pemindahan ruang marketing dari lantai satu ke lantai tiga, dan stasion kerja finishing dari lantai tiga ke lantai dua sehingga berdampak pada perubahan tata letak bagian lainnya. Pada pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kunjungan ke lokasi lapangan, pengamatan visual dan studi pustaka, Adapun untuk tahapan penyelesaian masalah dilakukan melalui langkah langkah proses metode design thinking dan untuk memahami lebih dekat terhadap profil model usaha perusahaan seperti kegiatan usahanya (key activities), sumber sumber (resources) yang ada di perusahaan, mengetahui usahanya baik secara internal maupun external dilakukan melalui pendekatan metode Businesss Model Canvas (BMC) dan untuk solusi desain terhadap perubahan penataan ulang fasilitas produksi dilakukan melalui strategi pendekatan analisis Activity Relationship Chart (ARC) yaitu dengan jalan mendekatkan distribusi aliran material pada setiap operasinya.Hasil desain layout usulan dapat meningkatkan nilai efisiensi dari 14,5% menjadi 40,5%. Besar harapan penelitian ini dapat dijadikan masukan referensi untuk lebih mengefisiensikan proses produksi dan menghasilkan performa perusahaan yang lebih baik.
Kata Kunci: Aliran material, desain thinking, model usaha, solusi desain.