Stunting merupakan masalah kesehatan global yang membahayakan, dialami setiap negara. Pada tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke 2 stunting tertinggi di Asia. Stunting di Indonesia menjadi perhatian yang sangat serius. Presiden Jokowidodo mengatakan kasus stunting di Indonesia diharuskan turun hingga diangka 14% pertahunnya. Kota Bandung termasuk peringkat ke 8 kasus stunting tertinggi di Jawa Barat. Cara untuk mencegah stunting dengan memberikan pelayanan edukasi kesehatan kepada ibu hamil, balita, dan anak yang dilakukan di Puskesmas atau Posyandu terutama terkait stunting sehingga mereka bisa mengetahui stunting dan merubah sikap. Edukasi ini harus dilakukan oleh orang yang ahli atau kredibel. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kredibilitas komunikator dalam edukasi preventif stunting terhadap perubahan sikap masyarakat di Wilayah UPT Puskesmas Padasuka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapati seberapa besar pengaruh kredibilitas komunikator dalam edukasi preventif stunting terhadap perubahan sikap masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Padasuka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kuantitatif dengan menggunakan survey atau kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan purposive sampling sebanyak 100 responden yang merupakan masyarakat di Wilayah UPT Puskesmas Padasuka. Hasil penelitian pada uji normalitas, penelitian ini berdistribusi normal. Uji hipotesis secara parsial (uji t) penelitian ini terdapat pengaruh kredibilitas komunikator secara signifikan terhadap perubahan sikap masyarakat.