Di negara manapun kewirausahaan selalu dikaitkan dengan kemakmuran suatu bangsa. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan kewirausahaan, baik melalui pelatihan dan seminar kewirausahaan, bantuan modal wirausaha hingga memasukkan kewirausahaan sebagai mata kuliah di perguruan tinggi. Idealnya, suatu negara dikatakan maju apabila memiliki pengusaha sebesar 14% dari jumlah penduduknya, sementara di Indonesia saat ini baru memiliki sebanyak 3.47% pengusaha atau sebesar 9 juta penduduk. Kewirausahaan dianggap sebagai aset nasional karena tidak hanya meningkatkan kekayaan tetapi juga menciptakan nilai yang menghasilkan kesejahteraan, sehingga menjadi masuk akal apabila pemerintah melakukan berbagai upaya guna meningkatkan aset nasional ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pendidikan kewirausahaan, karakteristik wirausaha, role model wirausaha, dan katahanan wirausaha terhadap niat berwirausaha. Objek penelitian ini adalah mahasiswa S-1. Variabel yang digunakan yaitu pendidikan kewirausahaan, karakteristik wirausaha, role model wirausaha, katahanan wirausaha dan niat berwirausaha. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode non-probability sampling. Sampel penelitian ini merupakan mahasiswa di Jawa Barat dengan jumlah sampel sebanyak 400 sampel. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan SEM-PLS yang sekaligus digunakan untuk analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Pendidikan Kewirausahaan, Karakteristik Wirausaha, Role Model Wirausaha dan Ketahanan Wirausaha mempengaruhi variabel Niat Berwirausaha. Dengan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara Niat Berwirausaha pada mahasiswa dengan Pendidikan Kewirausahaan, Karakteristik Wirausaha, Role Model Wirausaha dan Ketahanan Wirausaha maka pada implikasi managerial dikembangkan suatu aplikasi Go-preneur Self Assessment untuk mengetahui kesiapan diri mahasiswa sebelum menjalankan rencana bisnis.
Kata Kunci: kewirausahaan, niat berwirausaha, mahasiswa, SEM-PLS